HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy Akan Sulap Kangean Jadi Kota Produksi Kelapa Terbesar Dunia

Logo RAKESA raja kebun nusantara

AI NEWS NUSANTARA - Negara Indonesia merupakan salah satu produsen kelapa terbesar di dunia, dengan produksi diperkirakan sekitar 3 juta ton lebih setiap tahunnya. Produksi kelapa ini berasal dari perkebunan rakyat dan perkebunan besar swasta.

Dari peluang tersebut Owner sekaligus Founder PT Balad Grup, HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy atau yang akrab disapa Jih Lilur bercita cita besar untuk mewujudkan Kangean Sumenep Madura, Jawa Timur akan disulap menjadi kota produksi kelapa tertinggi di dunia. 

Kata Jhi lilur, Untuk  Pengiriman Bibit Kelapa Pertama ke BUNGIN NYARAT KANGEAN akan dilakukan pada hari Ahad 4 Mei 2025 sebanyak 6.000 Bibit Kelapa dan atau semuatnya Angkutan Kapal, dan lahannya sudah kita siapkan dengan lokasi penanamannya dengan jarak minimal 5 meter per pohon.

Lebih lanjut Raja Kebun Indonesia (RAKESA), HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy yang kerap disapa Jhi Lilur, juga dalam waktu dekat akan membangun pabrik gula merah kelapa  yang akan ditempatkan di bumi kelahirannya yaitu Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Rencana ini sebenarnya berawal dari sebuah tawaran konsepsi industrialisasi yang berbasis kerakyatan, salah satu konsepsi industrialisasi berbasis kerakyatan, diataranya adalah turunan produksi kelapa yang terdiri minyak kelapa, VCO – Virgin Coconut Oil,  arang kelapa,  gula merah kelapa dan serabut kelapa.

‎”jadi dari sejuta pohon kelapa di Kangean, Madura nanti  akan buat bahan di lima Pabrik Industrialisasi. Yaitu seperti pabrik minyak kelapa, pabrik VCO, Pabrik Gula Merah Kelapa, Pabrik Arang Kelapa dan pabrik Serabut Kelapa,” kata Cicit Ken Arok, Jhi Lilur

‎

‎Selain itu, menurut Jhi Lilur, PT. Raja Kebun Indonesia (R A K E S A) juga akan menawarkan penanaman sejuta pohon kelapa jenis genjah enthok pada masyarakat Kangean dengan konsepsi Kerjasama Usaha, dengan syarat masyarakat menyiapkan lahan untuk penanaman Kelapa, Bibit Kelapanya disiapkan RAKESA sebanyak 1 Juta bibit, jadi pohon kelapa milik RAKESA, Tanah yang akan ditanami kelapa tersebut tanahnya milik Masyarakat.

Selanjutnya, setelah panen masyarakat Kangean buah kelapanya dijual ke RAKESA dengan harga 100% sesuai harga pasar, jadi tidak boleh dijual ke pihak lain dan pihak Rakesa wajib membeli buah kelapa tersebut dari masyarakat yang sudah bekerjasama.

Sedangkan untuk Pabriknya akan dibangun RAKESA di Situbondo, jadi kelapa yang dari Kangean tersebut akan diangkut ke Situbondo. Apabila nanti kelapanya sudah tidak produktif, pohon kelapanya akan ditebang dan menjadi milik RAKESA. Selanjutnya RAKESA dan Msayarakat bisa kembali menanam bibit kelapa baru.

‎

‎” Jadi Begitulah point point konsepsi penawaran kerjasama penanaman yang kita buat dan ditawarkan kepada masyarakat Kangean. 

Penawaran ini diajukan utk dan atas nama DABATUKA demi faedah utk kemanusiaan di dunia," pungkas HRM. Khalilur R Ab. S, Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara, Cicit Ken Arok itu.