Breaking News

Tim Penjualan Aset KPRI Raung Situbondo Dinilai Lamban, DPRD Minta Langkah Konkret

Ketua dan Jajaran Komisi II DPRD Situbondo. (Foto: AI News Nusantara)
AI NEWS NUSANTARA – Dua minggu telah berlalu sejak Tim Penjualan Aset KPRI Raung Situbondo dibentuk. Namun, hingga kini belum ada langkah nyata yang dilakukan. Sementara itu, ratusan nasabah yang memiliki tabungan luar biasa (Talubi) senilai puluhan miliar rupiah masih menunggu kepastian pengembalian dana mereka yang telah tertahan bertahun-tahun.

Pembentukan tim penjualan aset yang difasilitasi oleh Komisi II DPRD Situbondo diharapkan dapat mempercepat proses penjualan aset KPRI Raung. Dengan demikian, pengurus koperasi dapat segera menyelesaikan tanggung jawabnya dalam mengembalikan dana nasabah.

Ketua Komisi II DPRD Situbondo, Jainur Ridho, meminta tim penjualan aset untuk segera mengambil langkah cepat. Ia menekankan pentingnya transparansi dalam penjualan aset KPRI Raung agar masyarakat dapat mengetahui dan berminat untuk membeli.

"Saya optimistis, jika pengurus dan pengawas KPRI Raung memiliki itikad baik, maka aset-aset koperasi bisa segera terjual. Asalkan, harga jualnya tidak terlalu tinggi atau di atas standar pasar," ujar Jainur Ridho, Sabtu (15/2/2025).

Jainur juga mengungkapkan adanya kendala dalam koordinasi tim penjualan aset dengan pengurus KPRI Raung. Ia menyoroti sulitnya pengurus diajak rapat dan adanya dugaan kesengajaan dalam menaikkan harga aset agar tidak laku terjual.

"Informasi yang kami dapat di lapangan, setiap kali ada pembeli yang berminat, harga selalu dinaikkan. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa ada oknum pengurus yang sengaja menghambat penjualan aset. Padahal, aset yang akan dijual ini sebagian besar merupakan hak para nasabah Talubi yang uangnya sudah lama tertahan di koperasi," tegasnya.

Untuk mengatasi permasalahan ini, Jainur mendorong tim penjualan aset agar memasarkan aset secara luas. Ia menyarankan agar aset KPRI Raung diumumkan melalui berbagai media, termasuk media sosial, media cetak, media elektronik, hingga pemasangan spanduk di jalanan.

"Jika ini dilakukan, saya yakin aset koperasi bisa cepat terjual. Alternatif lainnya, aset yang ada bisa ditawarkan langsung kepada para nasabah Talubi. Jika dana mereka kurang dari harga aset, mereka bisa menambahnya. Sebaliknya, jika masih ada kelebihan dana, koperasi tinggal mengembalikannya," jelasnya.

Sebagai penutup, Jainur menegaskan agar pengurus KPRI Raung tidak mempersulit proses penjualan aset. "Jangan bertele-tele. Lakukan langkah terbaik secepat mungkin. Umumkan aset yang dijual beserta harganya secara jelas agar proses ini berjalan transparan dan lancar," pungkas mantan Ketua DPC Partai Gerindra Situbondo itu.

0 Komentar

© Copyright 2022 - AI News